Ada kesalahpahaman umum bahwa hanya orang gemuk atau obesitas yang bisa mengalami diabetes. Namun, kenyataannya adalah, orang kurus pun dapat mengidap diabetes, baik itu tipe 1 maupun tipe 2. Sekitar 10% hingga 15% orang dengan diabetes tipe 2 memiliki berat badan yang sehat, fenomena yang disebut sebagai diabetes tanpa lemak. Ini berarti meskipun Anda memiliki berat badan normal, tubuh Anda mungkin tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak meresponsnya dengan baik. Sebagai contoh, orang dengan berat badan normal yang mengalami diabetes kemungkinan memiliki banyak lemak di dalam otot mereka.
Penyebab pasti dari diabetes tanpa lemak belum sepenuhnya dipahami oleh para ahli, tetapi ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada risiko mengalaminya. Secara umum, jika salah satu orang tua Anda memiliki diabetes, Anda memiliki peluang 40% lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini. Nutrisi yang kurang memadai sejak masa pra-kelahiran atau masa anak-anak juga dapat berperan dalam munculnya diabetes tanpa lemak. Selain itu, peluang Anda untuk mengalami diabetes dengan berat badan normal meningkat jika Anda berkulit hitam atau keturunan Asia. Faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, kurang tidur, dan pola makan yang buruk juga berkontribusi pada risiko diabetes.
Penting untuk melakukan tes gula darah secara rutin untuk mendeteksi diabetes sedini mungkin, bahkan jika Anda memiliki berat badan normal. Dokter Anda dapat membantu Anda dengan manajemen diabetes yang tepat jika Anda didiagnosis dengan kondisi ini.
Kendali Gula Darah dan Penanganan Diabetes Tanpa Lemak
Jika Anda mengalami diabetes tipe 2 dengan obesitas, obat seperti metformin dapat membantu meningkatkan produksi insulin oleh pankreas Anda. Namun, obat ini mungkin tidak cukup efektif untuk diabetes tanpa lemak. Pasien dengan diabetes tanpa lemak sering memerlukan suntikan insulin pada usia yang lebih muda, karena sel-sel beta di pankreas mereka tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, serta gaya hidup seperti merokok dan konsumsi alkohol.
Indeks Massa Tubuh (BMI) adalah alat yang sering digunakan untuk menilai apakah seseorang mengalami obesitas. Namun, BMI tidak memberikan gambaran lengkap tentang kesehatan internal seseorang. Orang dengan berat badan normal dapat memiliki risiko kesehatan tertentu jika mereka memiliki banyak lemak di dalam tubuh.
Penting untuk mengedukasi diri tentang risiko diabetes tanpa lemak dan mengadopsi gaya hidup sehat. Pola makan yang seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol adalah langkah-langkah penting untuk mengurangi risiko diabetes dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan diabetes atau memiliki gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan dan manajemen yang tepat. Dengan kesadaran dan perhatian yang tepat, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan gula darah Anda dan mencegah kemungkinan komplikasi diabetes di masa depan.